Strategi Sukses Pembelajaran Melalui Pendekatan Emosi
Strategi Sukses Pembelajaran Melalui Pendekatan Emosi
Oleh: Hasan Fahmi
Tema: kinerja profesionalan guru dalam perkembangan peserta didik
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan satu cara atau jalan agar seseorang dapat memperoleh kelayakan dalam berkehidupan sosial karena seseorang yang berpendidikan pastinya dapat mendidik dirinya sendiri agar berbuat yang layak kepada diri sendiri dan orang lain tentunya. Seperti hal nya pepatah arab yang berbunyi “ al ilmu nuurun ” yang berarti ilmu itu adalah cahaya, dalam arti panutan atau pedoman untuk hidup baik di dunia maupun akhirat. Seperti halnya cahaya yang dapat menyebar luas, ilmu juga bisa di sebar luaskan kepada orang lain yang membutuhkan. Ilmu yang tidak di amalkan sama saja seperti pohon yang tidak berbuah karena buah dari ilmu adalah amal.
Ada banyak sekali cara untuk memperoleh pendidikan seperti halnya sekolah, mondok atau pesantren, berguru privat, dsb. Masing- masing cara atau metode dalam menempuh pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan sama seperti semua hal yang ada didunia ini tentunya. Akan tetapi ada beberapa hal yang sering orang salah dalam memahami antara belajar dan pendidikan.
Belajar merupakan suatu proses dalam pendidikan dan pendidikan harus lah ada seorang guru atau pembimbing. Belajar ada istilah otodidak yang biasa disebut dengan belajar sendiri. Semua orang bisa belajar otodidak akan tetapi tidak semua orang bisa menempuh pendidikan.
Dalam hal pendidikan ada istilah belajar dan pembelajaran. Dalam belajar dan pembelajaran ada sebuah proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, dan bermacam- macam jumlahnya. Sering kali pendidik mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan belajar karena menghadapi murid yang banyak dan tentunya memiliki karakter yang berbeda.
B. Tinjauan Permasalahan
Miskomunikasi antara guru dan murid merupakan hal yang lumrah dalam suatu kegiatan belajar dan mengajar. Akan tetapi hal yang demikian tidak dapat di biarkan secara terus menerus karena bisa merusak tujuan dari pembelajaran dalam proses berpendidikan. Ada beberapa macam problem dalam kegiatan belajar dan mengajar diantaranya adalah :
1. Guru kurang menguasai skill public speaking
Masalah ini sebenarnya hanya sekedar tentang kebiasaan. Orang yang baru mengajar biasanya memiliki kegugupan dalam berbicara karena sebelumnya belum pernah mengajar atau berhadapan dengan banyak orang. Tapi hal ini dapat diatasi dengan sebuah kebiasaan dan latihan.
2. Murid hiperaktif
Ada banyak sekali karakter manusia di dunia ini khususnya seorang peserta didik salah satunya adalah murid yang memiliki keaktifan fisik yang luar biasa sehingga merea sulit untuk focus dalam belajar. Bukan tidak bisa di hentikan akan tetapi hiperaktif dapat di minimalisir dengan penerapan metode yang tepat, dan penyebab hiperaktif pada seseorang juga berbeda-beda.
3. Murid acuh
Kejadian seperti ini biasanya terjadi ketika seorang murid tidak menyukai pelajaran tersebut. Dan mereka lebih senang melakukan kegiatan lain dan tidak jarang mereka bermain atau malah tidur pada saat proses belajar. Hal yang demikian tentunya akan menghambat tujuan terciptanya kondisi belajar yang di idamkan.
Selain itu masih banyak lagi masalah masalah yang terjadi pada saat proses belajar dan mengajar yang dapat dijumpai oleh pendidik. Oleh karena itu pendidik haruslah menemukan metode yang tepat agar semua masalah dapat diatasi walaupun masih ada peluang gagal.
C. Penerapan Metode Pendekatan Emosional
Ada satu cara atau metode yang biasa digunakan oleh ulama’ yakni pendekatan secara emosi, hal ini cukup mudah dilakukan yakni dengan cara mendekati dan memahami peserta didik dengan seksama agar tali ikatan antara guru dan murid terikat dengan kuat. Dengan terciptanya ikatan yang kuat antara murid dengan guru proses belajar dan mengajar akan lebih kondusif dan sesuai tujuannya.
Proses pendekatan emosi antara guru dan murid ini sangat cocok di lakukan kepada murid di bangku pendidikan pra belajar sampai pendidikan Menengah Atas. Karena se usia jenjang ini akan lebih suka di perhatikan oleh guru apalagi jika pendidik kompeten dan memiliki karakter yang menarik. Cara atau langkah dalam penerapan metode ini adalah sebagai berikut;
1. Kenali masing – masing murid dengan hati yang tulus dan lembut.
2. Dekati mereka supaya bisa mengetahui masalah mereka.
3. Menanyakan minat dan hal yang tidak disukainya.
4. Berilah sepatah kata yang dapat menyemangatinya.
5. Selalu tersenyum ketika berbicara dan jangan malu untuk menyapa murid terlebih dahulu karena ini merupakan nilai lebih agar murid yakin kalau gurunya merupakan orang yang tidak pandang bulu.
Metode ini sangatlah efektif untuk digunakan kepada seluruh murid yang memiliki karakter yang berbeda. Ketika sedang melakukan pendekatan ini hendaknya dilakukan secara natural dan tidak terpaksa atau memiliki unsur pencitraan karena citra kita ketika melakukan hal dengan terpaksa akan terlihat buruk dan mereka memberikan feedback atau respon yang menyakitkan ketika dibelakang.
D. Kesimpulan
Pendidikan merupakan hal yang layak didapatkan oleh semua orang akan tetapi orang kadang terhalang oleh beberapa hal sehingga mereka belum atau bahkan tidak mengenal pendidikan sampai akhir hayat mereka. Dalam proses menempuh pendidikan pun masih ada hambatan yang menjadikan proses penempuhan atau belajar menjadi terganggu dan tidak sesuai tujuan. Salah satu faktor paling mendominasi kegagalan dalam proses pendidikan adalah juvenile delinquency atau kenakalan remaja. Karena pada fase ini individu memiliki tingkat emosi yang tidak stabil dan jiwa memberontak akan muncul. Akan tetapi beberapa individu dapat mengatasinya karena faktor pergaulan dan keluarga.
Cara yang tepat untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara pendekatan secara emosional. Karena dengan cara ini pendidik dan peserta didik bisa berbicara dari hati ke hati dan menjalin ikatan batin sehingga para peserta didik dapat membuka hati dan pikirannya dan pendidik dapat menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan pada setiap murid atau individu.
terima kasih.
Komentar
Posting Komentar